Kemampuan para teknisi pengelasan (welding) di Indonesia harus ditingkatkan lagi untuk meningkatkan melalui berbagai Pelatihan Welder dan sertifikasi. Hal itu disadari karena kualitas pengelasan yang lebih baik berdampak pada peningkatan keselamatan kerja di berbagai jenis industri.
Dengan memberikan dampak positif terhadap perkembangan teknologi untuk menjamin kemudahan, kecepatan, dan kualitas produksi industri masa kini. Namun perlu diingat bahwa hal ini bukan berarti pekerjaan manual akan digantikan dengan mesin. Justru pekerjaan manual yang tetap dilakukan manusia akan terus dibutuhkan, terutama dalam hal peningkatan kualitas pekerjaan.
Apakah Anda ingin meningkatkan kemampuan pengelasan MIG? Kali ini saya akan dapat memberikan beberapa tips untuk meningkatkan skil pengelasan MIG Anda, agar pekerjaan pengelasan dapat dilakukan secara aman, efisien, dan profesional, terutama dalam menghadapi tuntutan persaingan kerja di masa kini.
1. Safety First
Jangan pernah lupa bahwa pekerjaan pengelasan jika dilakukan dengan tidak benar, maka dapat menimbulkan bahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Mulai dari resiko sengatan listrik, asap dan gas yang menggangu dan berbahaya bagi pernafasan, sinar tinggi yang dapat merusak retina mata, percikan dan potensi panas, tingkat kebisingan suara, serta sejumlah potensi bahaya lainnya.
Berikut beberapa tips sederhana yang dapat membantu Anda dalam kegiatan pengelasan MIG untuk memastikan pekerjaan dilakukan seaman mungkin, seefisien mungkin, dan tentunya berkualitas.
Perlengkapan pengelasan seperti helm las, sarung tangan las, sepatu safety, dan pakaian las tentu sangat penting untuk digunakan. Pastikan Anda memakai pakaian las dengan serat yang tahan api, serta hindari pakaian bahan sintetis karena akan meleleh saat terkena percikan api sehingga berpotensi menyebabkan luka bakar. Selain itu, hindari mengenakan celana dengan manset atau kemeja dengan saku, karena tidak dapat menahan percikan api sehingga berpotensi menyebabkan cedera.
Pastikan juga ruangan / area pengelasan memiliki ventilasi yang memadai sesuai rekomendasi OSHA, serta periksa Material Safety Data Sheet (MSDS) untuk setiap logam yang dilas dan filler logam yang digunakan. Gunakan pula perlengkapan respirator apabila diperlukan merujuk data MSDS.
2. Lakukan Riset Terlebih Dahulu
Sebelum Anda memulai, lakukan penelitian baik melalui internet maupun konsultasi pada senior pengelasan untuk mengetahui praktik terbaik bagi kawat / material logam tertentu yang hendak dilas. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui parameter / batasan yang direkomendasikan mengenai kawat, mulai dari diameter pengelasan, tingkat feedback material kawat, arus listrik dan voltase yang tepat, serta shielding gas yang paling kompatibel. Periksa juga ekstensi elektroda atau jarak kontak untuk menentukan cara dan peralatan apa yang paling cocok untuk pekerjaan tersebut. Ingatlah pula bahwa jika stick welding tidak menempel untuk waktu lama, pengelasan akan menjadi dingin, sehingga menurunkan kadar arus listrik pada penetrasi sambungan las.
3. Pastikan Sambungan Kencang
Sebelum Anda mulai mengelas, pastikan semua sambungan pengelasan sudah kencang dan rapat, mulai dari sambungan stick MIG, power pin, serta sambungannya ke power outlet. Pastikan juga agar peralatan tersebut terhindar dari percikan api pada saat pengelasan dilakukan barang.
Jika memungkinkan, Anda juga dapat mengaitkan ground cable pada lasan. Jika tidak memungkinkan, dapat pula dikaitkan ke bangku. Tapi ingat, semakin dekat ke bagian arc, maka akan semakin baik. Jika proses pengelasan dilakukan pada permukaan yang kurang sesuai, maka dapat menyebabkan weld gun menjadi overheat, serta berdampak pada umur benda kerja contact tip dan kualitas pengelasan.