Ketahui Risiko Instrumen Investasi untuk Hindari Kerugian Besar

  • Psms
  • Sep 05, 2024
investasi

Ketika berinvestasi risiko instrumen investasi selalu ada, bahkan apabila Anda memilih jenis dengan risiko paling rendah. Sebab menanamkan modal kepada pihak lain memang bisa hasilkan untung, tapi juga ada kemungkinan merugi, bahkan kehilangan modal.

Oleh sebab itu, berinvestasi bukan kegiatan yang bisa dilakukan dengan cara ikut-ikutan saja. Melainkan harus dilakukan dengan analisis menyeluruh, termasuk menganalisis risiko yang mungkin akan didapatkan.

Risiko Instrumen Investasi yang Penting Diketahui

Saat ini ada beberapa jenis instrument investasi yang banyak dipilih oleh investor. Reksa dana, obligasi, rekening valas, dan deposito merupakan instrument paling banyak disarankan dan menjadi pilihan para investor pemula.

Anda mungkin juga tertarik untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari instrument-instrument tersebut. Namun, sebelumnya pahami dahulu apa saja risiko dari setiap jenis investasi agar bisa berinvestasi dengan lebih hati-hati. Berikut penjelasan singkat mengenai risiko beberapa instrument investasi:

  1. Reksa Dana

Reksa dana bisa dikatakan sebagai jenis investasi dengan risiko kecil hingga menengah. Produk reksa dana tidak membutuhkan modal besar, bisa dilakukan sedikit demi sedikit dengan menyisihkan pendapatan rutin.

Meskipun demikian, risiko instrumen investasi satu ini juga tetap ada, salah satunya adalah keuntungan tidak dijamin. Dalam reksa dana tidak ada jaminan mendapatkan pembagian deviden, keuntungan, ataupun kenaikan modal.

Selain itu, ada kemungkinan likuiditas yaitu seberapa mudah sebuah efek dijual pada atau mendekati nilai wajarnya, dan hal ini sangat tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa saham.

Kemudian ada risiko efek yaitu kemungkinan default perusahaan penerbit pada pembayaran pokok dan implikasi peringkat kredit perusahaan yang didowngrade. Ada juga kemungkinan tingkat inflasi yang naik atau turun, dan kerugian akibat pembiayaan pinjaman.

  1. Obligasi

Bukan hanya reksa dana, obligasi juga memiliki kemungkinan membawa kerugian pada investor. Risiko instrumen investasi berupa suku bunga yang disesuaikan bunga acuan oleh Bank Indonesia. Hal ini tergantung dari kondisi ekonomi negara.

Jika bunga acuan Bank Indonesia menurun, maka tingkat bunga obligasi akan meningkat. Ada juga kemungkinan gagal bayar, hal ini terjadi apabila penerbit obligasi tidak mampu melakukan pembayaran terhadap kupon bunga selama jangka waktu.

Namun, kemungkinan gagal bayar bisa hilang apabila Anda membeli obligasi pemerintah.

Selain itu, ada kerugian disebabkan masalah daya beli atau inflasi, likuiditas, dan terkait dengan ekonomi negara. Oleh sebab itu, paling aman apabila membeli atau berinvestasi pada obligasi pemerintah.

  1. Rekening Valas

Sebagai salah satu instrument yang bisa menghasilkan keuntungan besar, ternyata rekening valas juga memiliki risiko tinggi. Risiko instrumen investasi ini dapat merugikan investor apabila tidak benar-benar melakukan analisis pasar.

Penyebab kerugian berinvestasi valas misalnya karena pemberlakuan kurs jual dan beli. Sebagai contoh apabila menyetor dalam bentuk rupiah ke mata uang asing, maka akan dikenakan kurs jual atau beli.

Selain itu, juga ada kemungkinan suku bunga lebih rendah dibandingkan deposito rupiah sehingga ketika dicairkan tidak akan menguntungkan. 

Agar dapat menghindari kerugian ini, saat hendak menukar atau mencairkan dana harus mengecek kemungkinan kenaikan atau penurunan suku bunga.

  1. Deposito

Informasi mengenai berbagai cara dan keuntungan investasi bisa diketahui melalui portal https://cheryleducation.com/. Salah satunya mengenai informasi seputar cara melakukan investasi deposito dan berbagai risiko instrumen investasi tersebut.

Deposito merupakan instrument yang dikenal aman, tapi juga mungkin merugikan. Sebab ada risiko kegagalan bank, meskipun jarang sekali terjadi, tapi bisa saja bank tempat Anda menyimpan deposito tidak mampu mengembalikan deposito.

Ada juga kemungkinan perubahan kebijakan pemerintah terkait keuangan atau pajak sehingga memengaruhi keuntungan dari deposito. Selain itu diversifikasi juga dapat meningkatkan risiko keseluruhan.

Biaya penarikan dini atau penarikan dana sebelum jatuh tempo juga akan menyebabkan kerugian. Risiko lainnya seperti pengembalian rendah dibandingkan dengan jenis investasi lain seperti saham atau obligasi.

Kesimpulannya, semua instrument investasi memiliki keunggulan yang mampu memberikan keuntungan. Akan tetapi, jangan lupakan adanya risiko instrumen investasi yang memungkinkan Anda menderita kerugian.

Related Post :